Kamis, 28 Oktober 2010

Mengenal Pemanis Buatan


Pemanis yang termasuk Bahan Tambahan Makanan adalah pemanis pengganti gula (sukrosa). Pemanis, baik yang alami maupun yang sintetis, merupakan senyawa yang memberikan persepsi rasa manis tetapi tidak (atau hanya sedikit) mempunyai nilai gizi (non-nutritive sweeteners).

Beberapa Pemanis Sintesis, diantaranya :
A. Sakarin (Saccharin)

Sakarin sebagai pemanis buatan biasanya dalam bentuk garam berupa kalsium, kalium, dan natrium sakarin dengan rumus kimia (C14H8CaN2O6S2.3H2O), (C7H4KNO3S.2H2O), dan (C7H4NaNO3S.2H2O). Secara umum, garam sakarin berbentuk kristal putih, tidak berbau atau berbau aromatik lemah, dan mudah larut dalam air, serta berasa manis. Sakarin memiliki tingkat kemanisan relatif sebesar 300 sampai dengan 500 kali tingkat kemanisan sukrosa dengan tanpa nilai kalori. Kombinasi penggunaannya dengan pemanis buatan rendah kalori lainnya bersifat sinergis.


*  Fungsi lain
Penegas cita rasa (flavor enhancer) terutama cita rasa buah

* Kajian Keamanan
Sakarin tidak dimetabolisme oleh tubuh, lambat diserap oleh usus, dan cepat dikeluarkan melalui urin tanpa perubahan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa sakarin tidak bereaksi dengan DNA, tidak bersifat karsinogenik, tidak menyebabkan karies gigi, dan cocok bagi penderita diabetes.

* Pengaturan
JECFA menyatakan sakarin merupakan bahan tambahan pangan yang aman untuk dikonsumsi manusia dengan ADI sebanyak 5,0 mg/kg berat badan. Sejak bulan Desember 2000, FDA telah menghilangkan kewajiban pelabelan pada produk pangan yang mengandung sakarin, dan 100 negara telah mengijinkan penggunaannya. CAC mengatur maksimum penggunaan sakarin pada berbagai produk pangan berkisar antara 80 sampai dengan 5.000 mg/kg produk.


http://en.wikipedia.org/wiki/Saccharin



B. Siklamat (Cyclamates;Sodium Cyclohexanesulfamate)

Siklamat atau asam siklamat atau cyclohexylsulfamic acid (C6H13NO3S) sebagai pemanis buatan digunakan dalam bentuk garam kalsium, kalium, dan natrium siklamat. Secara umum, garam siklamat berbentuk kristal putih, tidak berbau, tidak berwarna, dan mudah larut dalam air dan etanol, serta berasa manis. Siklamat memiliki tingkat kemanisan relatif sebesar 30 kali tingkat kemanisan sukrosa dengan tanpa nilai kalori. Kombinasi penggunaannya dengan sakarin dan atau asesulfam-K bersifat sinergis, dan kompatibel dengan pencitarasa dan bahan pengawet.


* Fungsi Lain
Penegas cita rasa (flavor enhancer) terutama cita rasa buah

* Kajian Keamanan
Pemberian siklamat dengan dosis yang sangat tinggi pada tikus percobaan dapat menyebabkan tumor kandung kemih, paru, hati, dan limpa, serta menyebabkan kerusakan genetik dan atropi testikular.

* Pengaturan
JECFA menyatakan siklamat merupakan bahan tambahan pangan yang aman untuk dikonsumsi manusia dengan ADI sebanyak 11,0 mg/kg berat badan. CAC mengatur maksimum penggunaan sakarin pada berbagai produk pangan berkisar antara 100 sampai dengan 2.000 mg/kg produk. Kanada,Inggris,Taiwan dan USA tidak mengizinkan penggunaan siklamat sebagai bahan tambahan pangan. USA sejak tahun 1970.

http://en.wikipedia.org/wiki/Cyclamates


BAHAYA SAKARIN & SIKLAMAT 


Penggunaan sakarin dan siklamat sebagai zat pemanis makanan dari beberapa penelitian ternyata dapat menimbulkan karsinogen. Dari hasil uji coba menunjukkan bahwa meningkatnya KANKER KANDUNG KEMIH dan KANKER EMPEDU pada tikus melibatkan pemberian dosis kombinasi sakarin dan siklamat dengan perbandingan 1: 9.

Infonya bisa dilihat di sini :

-  http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/zat-aditif/sakarin-dan-siklamat/

- http://hnz11.wordpress.com/2009/05/26/pemanis-3-sakarin/



C. ASPARTAM

Aspartam atau Aspartil fenilalanin metil ester (APM) dengan rumus kimia C14H18N2O5 atau 3-amino-N(α-carbomethoxy-phenethyl)succinamic acid, N-L-α-aspartyl-L-phenylalanine-1-methyl ester merupakan senyawa yang tidak berbau, berbentuk tepung kristal berwarna putih, sedikit larut dalam air, dan berasa manis. Aspartam memiliki tingkat kemanisan relatif sebesar 60 sampai dengan 220 kali tingkat kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar 0,4 kkal/g atau setara dengan 1,67 kJ/g. Kombinasi penggunaan asparta dengan pemanis buatan lain dianjurkan terutama untuk produk-produk panggang dalam mempertegas cita-rasa buah

* Fungsi Lain
Penegas cita rasa (flavor enhancer) terutama cita rasa buah
* Kajian Keamanan
Kajian digestive dari Monsanto memperlihatkan bahwa aspartam dimetabolisme dan terurai secara cepat menjadi asam amino, asam aspartat,fenilalanin, dan metanol, sehingga dapat meningkatkan kadar fenilalanin dalam darah. Oleh karena itu pada label, perlu dicantumkan peringatan khusus bagi penderita fenilketonuria. Penggunaan aspartam sesuai dengan petunjuk FDA dinilai aman bagi wanita hamil. JECFA mengijinkan aspartam sebagai pemanis buatan dengan ADI sebanyak 50 mg/kg berat badan.

* Pengaturan
CAC mengatur maksimum penggunaan aspartam pada berbagai produk pangan berkisar antara 500 sampai dengan 5.500 mg/kg produk. Sementara CFR mengatur penggunaan aspartam tidak lebih dari 0,5 % dari berat bahan siap dipanggang atau dari formulasi akhir khususnya untuk produk pangan yang dipanggang. Sedangkan FSANZ mengatur bahwa maksimum penggunaan asesulfam-K pada berbagai produk pangan berkisar antara 150 sampai dengan 10.000 mg/kg produk.

http://id.wikipedia.org/wiki/Aspartam

http://en.wikipedia.org/wiki/Aspartame


Aspartam BUKAN Penyebab Multiply Sclerosis

Laporan mengklaim aspartam menyebabkan Multiply Sclerosis, sering disebut sebagai Nancy Merkle Hoax, diyakini telah beredar sejak tahun 1995.
Pesan tersebut diberikan untuk "Nancy Merkle," namun tidak ada yang maju mengaku sebagai penulis. Tidak identitasnya, penelitian atau sumber yang dikutip. [B]HOAX[/B] ini pertama kali datang ke perhatian dari Multiple Sclerosis Foundation di tahun 1998, ketika mereka beredar itu menambahkan klaim palsu bahwa MSF menggugat US Food and Drug Administration untuk menghentikan penjualan dan penggunaan aspartam.

Infonya dilihat disini : http://www.msfacts.org/article-details.aspx?articleID=40 

  

D. Asesulfam-K (Acesulfame Potassium )

Asesulfam-K dengan rumus kimia C4H4KNO4S atau garam kalium dari 6-methyl-1,2,3-oxathiazin-4(3H)-one-2,2-dioxide atau garam Kalium dari 3,4-dihydro-6-methyl-1,2,3-oxathiazin-4-one-2,2 di- oxide merupakan senyawa yang tidak berbau, berbentuk tepung kristal berwarna putih, mudah larut dalam air dan berasa manis dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 200 kali tingkat kemanisan sukrosa tetapi tidak berkalori.
Kombinasi penggunaan asesulfam-K dengan asam aspartat dan natrium siklamat bersifat sinergis dalam mempertegas rasa manis gula.

* Fungsi lain
Penegas cita rasa (flavor enhancer) terutama cita rasa buah.

* Kajian Keamanan
Beberapa kajian memperlihatkan bahwa asesulfam-K tidak dapat dicerna, bersifat non glikemik dan non kariogenik, sehingga JECFA menyatakan aman untuk dikonsumsi manusia sebagai pemanis buatan dengan ADI sebanyak 15 mg/kg berat badan.

* Pengaturan
CAC mengatur maksimum penggunaan asesulfam-K pada berbagai produk pangan berkisar antara 200 sampai dengan 1.000 mg/kg produk. Sementara CFR mengatur maksimum penggunaan asesulfam-K pada berbagai produk pangan dalam GMP atau CPPB. Sedangkan FSANZ mengatur maksimum penggunaan asesulfam-K pada berbagai produk pangan berkisar antara 200 sampai dengan 3.000 mg/kg produk.

http://en.wikipedia.org/wiki/Asesulfame_potassium




Info tentang Pemanis Sintetis :

http://red-msg.blogspot.com/2008/05/what-do-you-know-about-sweetener.html

http://www.foodreview.biz/login/preview.php?view&id=55773[


Dari contoh pemanis sintetis itu SIKLAMAT dan SAKARIN yang BERBAHAYA, karena bisa menyebabkan  KANKER.  


Liat contoh Produknya di : http://bit.ly/9yyBgO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar